Perancis, Selasa (15/11), mengutuk serangan Israel di Jalur Gaza yang menyebabkan kepala urusan konsuler Perancis Majdi Shakoura (44) terluka. Serangan itu juga melukai dua anak Shakoura dan mengakibatkan istrinya keguguran.
Kementerian Luar Negeri Perancis mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa Konsul Prancis di Gaza dan anggota keluarganya terluka dalam serangan oleh pasukan Israel awal pekan ini di Gaza. Pernyataan itu melanjutkan bahwa Prancis mengutuk keras serangan yang mengenai warga sipil itu sekaligus mengingatkan Israel agar menghindari jatuhnya korban sipil.
Sehari sebelumnya, Shakoura menyatakan bahwa ia dan putrinya terluka akibat serangan udara Israel pada Ahad malam. Janin dalam kandungan istrinya juga meninggal dunia akibat serangan itu. "Istri saya hamil dua bulan dan kehilangan bayinya," ujarnya.
Perancis kini diberitakan sedang mewaspadai Israel sejak dilaporkan bahwa beberapa wartawan telah mendengar presiden Prancis menggambarkan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu sebagai "pembohong" selama KTT G-20, diselenggarakan di resor Perancis Cannes awal bulan ini. [AN/Jzr]
Kementerian Luar Negeri Perancis mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa Konsul Prancis di Gaza dan anggota keluarganya terluka dalam serangan oleh pasukan Israel awal pekan ini di Gaza. Pernyataan itu melanjutkan bahwa Prancis mengutuk keras serangan yang mengenai warga sipil itu sekaligus mengingatkan Israel agar menghindari jatuhnya korban sipil.
Sehari sebelumnya, Shakoura menyatakan bahwa ia dan putrinya terluka akibat serangan udara Israel pada Ahad malam. Janin dalam kandungan istrinya juga meninggal dunia akibat serangan itu. "Istri saya hamil dua bulan dan kehilangan bayinya," ujarnya.
Perancis kini diberitakan sedang mewaspadai Israel sejak dilaporkan bahwa beberapa wartawan telah mendengar presiden Prancis menggambarkan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu sebagai "pembohong" selama KTT G-20, diselenggarakan di resor Perancis Cannes awal bulan ini. [AN/Jzr]