lazada ID

Pemilu Mesir Paling Meriah Sepanjang Sejarah, FJP Diprediksi Menang


Jutaan warga Mesir memberikan suara dalam pemilu pertama pasca revolusi, Senin kemarin (28/11). Pemilih rela antri hingga berjam-jam -meski dalam cuaca buruk- belum pernah terjadi sepanjang sejarah Mesir sebelumnya, menggambarkan antusiasme dan harapan rakyat negeri piramida itu.

Tingkat partisipasi pada jam-jam pertama mencapai 70 persen, koresponden Al Jazeera melaporkan. Karena tingginya partisipasi itu, pemilih diberi kesempatan perpanjangan waktu 2 jam di hari Senin untuk menggunakan hak pilihnya dalam tahap pertama dari tiga tahap pemilu parlemen yang berakhir 11 Januari mendatang.

Pemilu tahap pertama itu diselenggarakan di kota-kota besar Kairo dan Alexandria serta di tujuh propinsi lain, dengan jumlah pemilih mencapai 17 juta orang, untuk memilih majelis rendah parlemen. Pemilu putaran kedua didaerah-daerah dijadwalkan 5 Desember.

Meskipun masih ada demonstran yang menduduki lapangan Tahrir di hari pemilu, jumlahnya yang tidak signifikan dinilai tidak mempengaruhi kredibilitas pemilu kali ini. Bentrokan demonstran dan aparat kemananan hingga jatuh 40 korban tewas dalam sembilan hari ternyata tidak banyak mempengaruhi partisipasi pemilih, seperti yang dikhawatirkan sebelumnya. Yusuf Qardhawi turut mengingatkan rakyat Mesir untuk memilih dan kembali kepada komitmen revolusi.

Surat kabar Mesir menyambut pemilu dengan antusias melalui headline pemilu sebagai ujian pertama dari revolusi. Kepuasan publik cukup terjaga karena keterbukaan dan kebebasan dalam pemilu kali ini, yang tidak mereka dapatkan selama rezim Mubarak berkuasa. Kotak suara yang transparan merupakan salah satu faktor yang membuat kepuasan pemilih cukup tinggi.

Puluhan partai politik bersaing dalam pemilu. Partai Kebebasan dan Keadilan (FJP) diprediksi memenangi pemilu dengan perolehan kursi terbanyak. Penilaian itu didasarkan pada kesiapan organisasi Ikhwanul Muslimin yang berada di belakang FJP dengan jaringannya yang sangat luas. Selain itu, pengalaman Ikhwan dalam mengkonsolidasikan kader dan mempengaruhi massa juga menjadi poin utama. Melalui jalur independen saja, Ikhwanul Muslimin yang dilarang rezim Mubarak, mampu memenangi seperempat kursi parlemen pada pemilu 2005. Sayangnya, banyak calon jadi yang kemudian ditangkap pasca pemilu 2005 itu dengan berbagai alasan yang klise. [IK/Jzr/bsb]
Recomendation
Artikel Menarik Lainnya
Copyright © 2012-2099 SEKILAS DAKWAH - Dami Tripel Template Level 2 by Ardi Bloggerstranger. All rights reserved.
Valid HTML5 by Ardi Bloggerstranger