Dewan Tinggi Militer yang saat ini memegang kendali pemerintahan Mesir menyetujui aksi sejuta umat menolak yahudisasi Al-Quds. Demikian lansir Pusat Informasi Palestina, Kamis (17/11).
Aksi yang akan dimulai dari Universitas Al-Azhar menuju lapangan At-Tahrir itu kemungkinan mengalami dua perubahan dari pemberitaan sebelumnya. Pertama, pemimpin aksi adalah Syaikh Al-Azhar, Dr. Ahmad Tayeb. Belum ada konfirmasi apakah Yusuf Qardhawi turut serta. Kedua, aksi sejuta umat itu dimungkinkan tetap dilaksanakan Jum’at (25/11), tiga hari menjelang pemilu.
Selain aksi sejuta umat, upaya umat Islam Mesir dalam menolak yahudisasi Al-Quds juga dilakukan melalui pembentukan komite khusus. Komite yang disusun Syaikh Al-Azhar itu merupakan komite terbatas untuk mengkaji sejumlah proyek bagi Al-Quds yang akan diawasi langsung oleh Syaikh Al-Azhar sendiri, bekerja sama dengan sejumlah lembaga penelitian politik dan pemikiran.
Diantara tugas yang diberikan pada komite ini adalah menggumpulkan sejumlah dokumen tentang Al-Quds, bekerja sama dengan semua elemen bangsa di kalangan kaum muslimin, partai, aosiasi serta para politisi maupun pakar. Kemudian mengajak semua aliran pemikiran untuk menanda tangani dokumen penyelamatan Al-Quds dan penolakan yahudisasi. [IK/IP]
Aksi yang akan dimulai dari Universitas Al-Azhar menuju lapangan At-Tahrir itu kemungkinan mengalami dua perubahan dari pemberitaan sebelumnya. Pertama, pemimpin aksi adalah Syaikh Al-Azhar, Dr. Ahmad Tayeb. Belum ada konfirmasi apakah Yusuf Qardhawi turut serta. Kedua, aksi sejuta umat itu dimungkinkan tetap dilaksanakan Jum’at (25/11), tiga hari menjelang pemilu.
Selain aksi sejuta umat, upaya umat Islam Mesir dalam menolak yahudisasi Al-Quds juga dilakukan melalui pembentukan komite khusus. Komite yang disusun Syaikh Al-Azhar itu merupakan komite terbatas untuk mengkaji sejumlah proyek bagi Al-Quds yang akan diawasi langsung oleh Syaikh Al-Azhar sendiri, bekerja sama dengan sejumlah lembaga penelitian politik dan pemikiran.
Diantara tugas yang diberikan pada komite ini adalah menggumpulkan sejumlah dokumen tentang Al-Quds, bekerja sama dengan semua elemen bangsa di kalangan kaum muslimin, partai, aosiasi serta para politisi maupun pakar. Kemudian mengajak semua aliran pemikiran untuk menanda tangani dokumen penyelamatan Al-Quds dan penolakan yahudisasi. [IK/IP]
