Bom Truk Afghanistan Lukai 77 Tentara AS - Sebuah bom truk meledak di markas militer provinsi Wardak, mengakibatkan 77 orang tentara AS luka-luka. Sedangkan menurut juru bicara Taliban Zabihullah Mujahid serangan itu menelan korban lebih dari 100 tentara asing, baik tewas atau terluka.
Selain serangan bom truk, sejumlah roket juga ditembakkan ke markas militer AS di Bagram.
Rangkaian serangan Ahad (11/9) itu muncul sementara kedutaan besar AS di Kabul memperingati serangan 11 September 2001 yang mendorong operasi militer AS mengusir Taliban di Afghanistan.
Taliban menuduh AS menggunakan serangkaian serangan 11 September sebagai alasan untuk menduduki Afghanistan.
"Setiap tahun, 11 September mengingatkan warga Afghanistan tentang suatu kejadian yang bukan tanggung jawab mereka," kata Taliban dalam sebuah pernyataan email kepada media. "Penjajahan Amerika melukai dan membunuh puluhan ribu warga Afghanistan yang tidak bersalah dan menderita," lanjut email itu.
Di pihak Amerika sendiri, saat ini banyak orang sudah "lelah" dengan perang 10 tahun di Afghanistan. Demikian Duta besar Ryan Crocker. Meskipun demikian, lanjut Crocker, tentaranya harus tetap di Afghanistan.
Hingga kini, 100 ribu pasukan Amerika masih tersebar di seluruh Afghanistan dan dijadwalkan akan ditarik 2014 nanti. 33 ribu diantaranya dijadwalkan meninggalkan Afghanistan tahun depan.
Menurut situs pemantauan independen icasualties.org, setidaknya 429 tentara koalisi telah tewas sejauh ini, 316 diantaranya adalah tentara Amerika. Jika korban terluka pada serangan bom truk ini kondisinya makin parah hingga mengakibatkan tewas, jumlah di atas tentu akan bertambah lagi. [AN/bsb]
Selain serangan bom truk, sejumlah roket juga ditembakkan ke markas militer AS di Bagram.
Rangkaian serangan Ahad (11/9) itu muncul sementara kedutaan besar AS di Kabul memperingati serangan 11 September 2001 yang mendorong operasi militer AS mengusir Taliban di Afghanistan.
Taliban menuduh AS menggunakan serangkaian serangan 11 September sebagai alasan untuk menduduki Afghanistan.
"Setiap tahun, 11 September mengingatkan warga Afghanistan tentang suatu kejadian yang bukan tanggung jawab mereka," kata Taliban dalam sebuah pernyataan email kepada media. "Penjajahan Amerika melukai dan membunuh puluhan ribu warga Afghanistan yang tidak bersalah dan menderita," lanjut email itu.
Di pihak Amerika sendiri, saat ini banyak orang sudah "lelah" dengan perang 10 tahun di Afghanistan. Demikian Duta besar Ryan Crocker. Meskipun demikian, lanjut Crocker, tentaranya harus tetap di Afghanistan.
Hingga kini, 100 ribu pasukan Amerika masih tersebar di seluruh Afghanistan dan dijadwalkan akan ditarik 2014 nanti. 33 ribu diantaranya dijadwalkan meninggalkan Afghanistan tahun depan.
Menurut situs pemantauan independen icasualties.org, setidaknya 429 tentara koalisi telah tewas sejauh ini, 316 diantaranya adalah tentara Amerika. Jika korban terluka pada serangan bom truk ini kondisinya makin parah hingga mengakibatkan tewas, jumlah di atas tentu akan bertambah lagi. [AN/bsb]
