Demonstrasi warga Palestina di Tepi Barat Sungai Jordan kemarin (Ahad, 5/6) mengakibatkan 90 orang cedera sementara di Dataran Tinggi Golan, tercatat 22 warga Palestina gugur syahid di tangan tentara rezim Zionis Israel dan ratusan orang lainnya cedera.
Kantor berita Fars melaporkan, demonstrasi itu digelar dalam rangka memperingati hari Naksa yang menandai 44 tahun pendudukan Baitul Maqdis oleh Israel. Di Tepi Barat Sungai Jordan, militer Israel menggunakan peluru karet dan gas air mata untuk membubarkan massa. Namun di Dataran Tinggi Golan, militer Israel menggunakan peluru tajam untuk membubarkan para pengungsi Palestina yang berdemo di dekat perbatasan antara Israel dan Suriah.
Ribuan pengunjuk rasa Suriah dan Palestina menggelar aksi mogok masal di Dataran Tinggi Golan setelah pasukan Israel menewaskan puluhan orang dalam demonstrasi sebelumnya.
Televisi nasional Suriah menyebutkan, militer Israel kemarin (5/6) melepaskan tembakan ke arah para demonstran Palestina dari Suriah yang bergerak mendekati wilayah-wilayah perbatasan yagn diduduki Israel. Sedikitnya 23 orang, termasuk seorang wanita dan seorang anak, gugur syahid, dan 350 lainnya cedera.
Warga Suriah dan para pengungsi Palestina memprotes Hari Naksa yang menandai perampasan kawasan Baitul Maqdis timur, Tepi Barat Sungai Jordan, dan Jalur Gaza, oleh Israel selama Perang Enam Hari tahun 1967.
Menyusul aksi pembantaian sadis itu, ribuan orang daerah perbatasan Quneitra ambil bagian dalam aksi mogok terbuka di Dataran Tinggi Golan Suriah.
Sebelumnya, jumlah milter Israel ditingkatkan di dekat Suriah dan Lebanon serta di al-Quds. Mereka disiagakan guna menghadapi kemungkinan kerusuhan pada peringatan Hari Naksa.
Brutalitas militer Zionis itu terjadi hanya selang tiga pekan dari pembantaian terhadap para pengungsi Palestina di Lebanon dan Suriah yang memperingati Hari Nakba (Hari Petaka Palestina) pada tanggal 15 Mei lalu.
Pada peristiwa itu, militer Israel memuntahkan tembakan brutal ke arah pengungsi Palestina yang berarak ke kawasan perbatasan antara Palestna pendudukan dan Suriah serta Lebanon.[IRIB]
Kantor berita Fars melaporkan, demonstrasi itu digelar dalam rangka memperingati hari Naksa yang menandai 44 tahun pendudukan Baitul Maqdis oleh Israel. Di Tepi Barat Sungai Jordan, militer Israel menggunakan peluru karet dan gas air mata untuk membubarkan massa. Namun di Dataran Tinggi Golan, militer Israel menggunakan peluru tajam untuk membubarkan para pengungsi Palestina yang berdemo di dekat perbatasan antara Israel dan Suriah.
Ribuan pengunjuk rasa Suriah dan Palestina menggelar aksi mogok masal di Dataran Tinggi Golan setelah pasukan Israel menewaskan puluhan orang dalam demonstrasi sebelumnya.
Televisi nasional Suriah menyebutkan, militer Israel kemarin (5/6) melepaskan tembakan ke arah para demonstran Palestina dari Suriah yang bergerak mendekati wilayah-wilayah perbatasan yagn diduduki Israel. Sedikitnya 23 orang, termasuk seorang wanita dan seorang anak, gugur syahid, dan 350 lainnya cedera.
Warga Suriah dan para pengungsi Palestina memprotes Hari Naksa yang menandai perampasan kawasan Baitul Maqdis timur, Tepi Barat Sungai Jordan, dan Jalur Gaza, oleh Israel selama Perang Enam Hari tahun 1967.
Menyusul aksi pembantaian sadis itu, ribuan orang daerah perbatasan Quneitra ambil bagian dalam aksi mogok terbuka di Dataran Tinggi Golan Suriah.
Sebelumnya, jumlah milter Israel ditingkatkan di dekat Suriah dan Lebanon serta di al-Quds. Mereka disiagakan guna menghadapi kemungkinan kerusuhan pada peringatan Hari Naksa.
Brutalitas militer Zionis itu terjadi hanya selang tiga pekan dari pembantaian terhadap para pengungsi Palestina di Lebanon dan Suriah yang memperingati Hari Nakba (Hari Petaka Palestina) pada tanggal 15 Mei lalu.
Pada peristiwa itu, militer Israel memuntahkan tembakan brutal ke arah pengungsi Palestina yang berarak ke kawasan perbatasan antara Palestna pendudukan dan Suriah serta Lebanon.[IRIB]