Palestina membuktikan rencananya. Pada puncak peringatan "Nakhbah", Hari Prahara Palestina ke-63, Ahad (15/5), pemuda Palestina mengepung Israel dari berbagai penjuru.
Para pemuda berbondong-bondong ke perbatasan Israel mulai dari Jalur Gaza, Tepi Barat hingga Lebanon selatan dan Dataran Tinggi Golan, Suriah, yang diduduki Israel.
Di Mesir, meskipun Nakhbah telah diperingati dengan aksi sejuta massa (13/5) mendukung Palestina, sejumlah pemuda turut berusaha menuju Jalur Gaza, Palestina pada Ahad untuk mengepung Israel, namun dihambat oleh pihak berwenang.
Di Golan, tentara Yahudi mengaku kewalahan membendung warga Suriah di wilayah pendudukan berusaha menyeberangi Israel.
"Unjuk rasa datang dari Suriah sangat gencar," kata tentara Yahudi seperti dikutip jaringan televisi Israel.
Ribuan demonstran bergabung dalam kesatuan aksi peringatan hari Nakhbah dengan aksi “Hak Kembali” yang telah berkumpul sebelumnya di kawasan perbatasan. Mereka mengibarkan bendera Palestina dan replika kunci sebagai simbol tuntutan hak kembali ke wilayah dimana mereka diusir dahulu sejak tahun 1948.
Selain para penduduk Palestina yang dideportasi dan para pemuda Palestina yang masih berdomisili di Gaza dan Tepi Barat, aksi ini juga diikuti puluhan relawan asal Italia yang sudah ada sejak beberapa hari yang lalu dalam aksi solidaritasnya terhadap rakyat Palestina melawan terorisme dan kebiadaban Zionis.
Keberhasilan mengumpulkan massa untuk mengepung Israel tidak lepas dari publikasi berbagai jaringan sosial elektronik seperti facebook dan twitter di dunia Arab yang menganjurkan untuk mengepung Israel dalam perayaan "Yaumul Nakhbah" itu.
Menanggapi aksi itu, Israel tampak sangat ketakutan dengan menurunkan puluhan ribu pasukan. Bukan hanya bersiaga menghadang demonstran, pasukan zionis itu juga berusaha membubarkan aksi sehingga terjadi bentrokan.
Sumber medis Palestina melaporkan, sebanyak 150 orang luka-luka dalam bentrokan di sejumlah wilayah di Ramallah, Ahad (15/5). Tujuh diantaranya sedang kritis dan lebih dari 30 luka, ditembak secara sengaja oleh pasukan Zionis. Selain itu, ada puluhan lainya mengalami sesak napas, akibat tembakan bom dan gas air mata. Puluhan pemuda lainnya ditahan pasukan khusus Zionis.
Di Bethanun, setidaknya satu roket meriam dan senjata otomatis ditembakkan ke arah para demonstran. Akibatnya puluhan orang terluka. Hingga kini sudah ada 60 warga, mayoritas anak-anak terluka. Salah satu korban dilaporkan kritis. [AN/bsb]
Para pemuda berbondong-bondong ke perbatasan Israel mulai dari Jalur Gaza, Tepi Barat hingga Lebanon selatan dan Dataran Tinggi Golan, Suriah, yang diduduki Israel.
Di Mesir, meskipun Nakhbah telah diperingati dengan aksi sejuta massa (13/5) mendukung Palestina, sejumlah pemuda turut berusaha menuju Jalur Gaza, Palestina pada Ahad untuk mengepung Israel, namun dihambat oleh pihak berwenang.
Di Golan, tentara Yahudi mengaku kewalahan membendung warga Suriah di wilayah pendudukan berusaha menyeberangi Israel.
"Unjuk rasa datang dari Suriah sangat gencar," kata tentara Yahudi seperti dikutip jaringan televisi Israel.
Ribuan demonstran bergabung dalam kesatuan aksi peringatan hari Nakhbah dengan aksi “Hak Kembali” yang telah berkumpul sebelumnya di kawasan perbatasan. Mereka mengibarkan bendera Palestina dan replika kunci sebagai simbol tuntutan hak kembali ke wilayah dimana mereka diusir dahulu sejak tahun 1948.
Selain para penduduk Palestina yang dideportasi dan para pemuda Palestina yang masih berdomisili di Gaza dan Tepi Barat, aksi ini juga diikuti puluhan relawan asal Italia yang sudah ada sejak beberapa hari yang lalu dalam aksi solidaritasnya terhadap rakyat Palestina melawan terorisme dan kebiadaban Zionis.
Keberhasilan mengumpulkan massa untuk mengepung Israel tidak lepas dari publikasi berbagai jaringan sosial elektronik seperti facebook dan twitter di dunia Arab yang menganjurkan untuk mengepung Israel dalam perayaan "Yaumul Nakhbah" itu.
Menanggapi aksi itu, Israel tampak sangat ketakutan dengan menurunkan puluhan ribu pasukan. Bukan hanya bersiaga menghadang demonstran, pasukan zionis itu juga berusaha membubarkan aksi sehingga terjadi bentrokan.
Sumber medis Palestina melaporkan, sebanyak 150 orang luka-luka dalam bentrokan di sejumlah wilayah di Ramallah, Ahad (15/5). Tujuh diantaranya sedang kritis dan lebih dari 30 luka, ditembak secara sengaja oleh pasukan Zionis. Selain itu, ada puluhan lainya mengalami sesak napas, akibat tembakan bom dan gas air mata. Puluhan pemuda lainnya ditahan pasukan khusus Zionis.
Di Bethanun, setidaknya satu roket meriam dan senjata otomatis ditembakkan ke arah para demonstran. Akibatnya puluhan orang terluka. Hingga kini sudah ada 60 warga, mayoritas anak-anak terluka. Salah satu korban dilaporkan kritis. [AN/bsb]
