Lembaga Kesehatan Dunia (WHO) menyerukan untuk memperbaiki kondisi kesehatan di Gaza yang diblokade selama 5 tahun berturut-turut, supaya warga Palestina bisa mendapatkan pelayanan kesehatan secara manusiawi.
Mahmud Dhahir, Kepala WHO di Gaza, menuntut supaya memudahkan tugas lembaganya dalam memberikan pelayanan kesehatan bagi warga Palestina, disebutkan bahwa kondisi kesehatan di Gaza masih sangat sulit.
Dalam pernyataan pers, Kamis (14/4) Dhahir menyatakan, lebih dari 154 jenis obat primer tidak ada pasokan di Kementerian Kesehatan Gaza. Lebih dari 150 suplemen pokok juga tidak ada akibat kondisi sulit yang dialami Gaza, hal itu disebabkan karena blockade dan perpecahan politik serta tidak cukupnya anggaran untuk menjalankan sistem kesehatan Palestina.
Ia menyatakan, “Blokade adalah bagian dari kesulitan yang dirasakan warga Gaza, dampaknya tidak hanya pada sector kesehatan semata, tetapi menjalar di semua sisi social masyarakat.” Menurutnya bahwa pihak mereka terus membangun komunikasi dengan pihak Israel untuk memberikan kemudahan dalam memberikan pelayanan kesehatan bagi rakyat Palestina.
Disebutkan bahwa setiap bulannya ada sekitar 1000 orang yang membutuhkan pengobatan di luar Gaza. Ada pasien kanker yang tidak mendapatkan obat yang dibutuhkan, karena itu diperlukan merujuk mereka ke luar Gaza untuk mendapatkan pengobatan, pasien ginjal juga sangat merasakan dampak kurangnya obat-obatan. [qm, InfoPalestina]
Mahmud Dhahir, Kepala WHO di Gaza, menuntut supaya memudahkan tugas lembaganya dalam memberikan pelayanan kesehatan bagi warga Palestina, disebutkan bahwa kondisi kesehatan di Gaza masih sangat sulit.
Dalam pernyataan pers, Kamis (14/4) Dhahir menyatakan, lebih dari 154 jenis obat primer tidak ada pasokan di Kementerian Kesehatan Gaza. Lebih dari 150 suplemen pokok juga tidak ada akibat kondisi sulit yang dialami Gaza, hal itu disebabkan karena blockade dan perpecahan politik serta tidak cukupnya anggaran untuk menjalankan sistem kesehatan Palestina.
Ia menyatakan, “Blokade adalah bagian dari kesulitan yang dirasakan warga Gaza, dampaknya tidak hanya pada sector kesehatan semata, tetapi menjalar di semua sisi social masyarakat.” Menurutnya bahwa pihak mereka terus membangun komunikasi dengan pihak Israel untuk memberikan kemudahan dalam memberikan pelayanan kesehatan bagi rakyat Palestina.
Disebutkan bahwa setiap bulannya ada sekitar 1000 orang yang membutuhkan pengobatan di luar Gaza. Ada pasien kanker yang tidak mendapatkan obat yang dibutuhkan, karena itu diperlukan merujuk mereka ke luar Gaza untuk mendapatkan pengobatan, pasien ginjal juga sangat merasakan dampak kurangnya obat-obatan. [qm, InfoPalestina]
