lazada ID

Disangka Muslimah, Biarawati Diusir dari Pesawat


Ternyata sikap paranoid terhadap Islam belum juga berakhir. Dan beginilah salah satu akibatnya. Suster Cora-Ann, seorang biarawati Katolik diusir dari pesawat karena disangka seorang Muslimah berjilbab.

Ann adalah seorang biarawati Katolik dari Biara Our Lady of Grace di Dayton, Ohio. Ia diminta untuk meninggalkan pesawat yang baru saja dia tumpangi di Bandara Internasional Omaha.

"Aku baru saja duduk di kursiku dan mulai berterima kasih pada Tuhan dan tengah membaca doa dalam bahasa Latin," katanya menceritakan. Tiba-tiba penumpang lain melaporkannya pada pramugari.

Setelah itu pramugari menghampirinya, menanyai nama dan identitasnya. Ketita disebutkan namanya Cora-Ann, penumpang di sebelahnya seperti mendengar “Qur’an”.

"Setelah aku mendengar namanya seperti Qur'an, aku menjadi merasa khawatir. Itu bukan berarti ada yang salah denganku kan? Aku hanya tidak mau mati. Aku sangat takut sehingga langsung meneriakkan namanya ke semua penumpang," kata Blanche Dubois.

Dubois meneriakkan nama biarawati itu ke penumpang yang lain dan menimbulkan kegaduhan. Akhirnya, Cora-Ann pun meninggalkan pesawat.

Begitu ditinggalkan suster yang disangka muslimah ini, penumpang yang paranoid terhadap Islam mengaku senang. "Kami sangat senang bisa melanjutkan perjalanan," ujar Baggins. "Setelah dia turun dari pesawat, beban besar rasanya seperti terangkat dari pundak kami," tambahnya.

Jadi, begitulah paranoid membentuk sikap mereka. Sikap berlebihan itu telah membuat seorang biarawati katolik terusir dari pesawat.

Cerita di atas merupakan lelucon fiktif yang ditulis Jalees Rehman, MD. seorang asisten profesor di Fakultas Kedokteran Universitas Chicago dan dimuat di Huffingtonpost (05/4) dalam rubrik komedi. Dengan menggunakan nama tokoh antagonis seperti antikristus Damien Thorn dalam serial The Omen dan karakter fiktif dari berbagai cerita lainnya, penulis ingin menyindir fenomena islamofobia yang merebak di negeri Paman Sam.

Meskipun fiktif, bukan berarti insiden diskriminatif semacam itu tidak atau jarang terjadi di Amerika Serikat (AS) yang mengaku hak-hak individu dijamin penuh konstitusi. Tahun lalu bertepatan dengan hari kemerdekaan AS tanggal 4 Juli, banyak orang di Amerika yang tidak bisa melakukan perjalanan dengan pesawat udara hanya karena nama atau wajah mereka berbau Arab
.*[AN/Hdy]
Recomendation
Artikel Menarik Lainnya
Copyright © 2012-2099 SEKILAS DAKWAH - Dami Tripel Template Level 2 by Ardi Bloggerstranger. All rights reserved.
Valid HTML5 by Ardi Bloggerstranger